KLIPING PENGERTIAN DAN PROSES GLOBALISASI
IX
Penyusun :
Khotib Anafaizi
MTs MUHAMMADIYAH GARUNG BUTUH KALIKAJAR
TAHUN PEL 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa yang
telah melimpahkan segala kelancaran sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Pengertian
dan Proses Globalisasi ini dengan baik.
Makalah ini diharapkan agar dapat menjadi bacaan para pembaca
agar menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab karena materi ini
disajikan mengarah pada terbentuknya arah globalisasi yang berpengaruh terhadap
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu,, makalah ini diharapkan agar bangsa
Indonesia memiliki sikap yang kritis terhadap situasi dan kondisi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang selalu berubah.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca
yang sudah berkenan membaca makalah ini dengan tulus ikhlas. Semoga makalah ini
bermanfaat, khususnya bagi saya dan pembaca.
BAB
I
PENDAHULUAN
Mata pelajaran PKN memiliki sasaran pembelajaran berupa
hal-hal yang menyangkut tentang peranan masyarakat, bangsa dan negara di dalam
suatu negara Indonesia. Disini saya membahas tentang pengaruh globalisasi
terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Globalisasi tampaknya telah menjadi bagian dari kehidupan
kita. Kita tidak dapat melepaskan diri dari globalisasi. Ibaratnya, siap atau
tidak siap, kita mesti berhadapan dengan globalisasi. Namun demikian, arus
globalisasi ternyata tidak selamanya berdampak positif. Ada pula dampak
negatifnya. Oleh karena itu, kita harus mempunyai penyaring (filter) untuk
menghadapinya agar kita tidak terlindas oleh jaman. Justru sebaliknya, kita
harus tetap menjadi manusia yang berjiwa manusiawi. Untuk kesuksesan dan
kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Proses Globalisasi
1. Pengertian Globalisasi
Sebelum kita
mengkaji lebih jauh tentang globalisasi, seyogyanya kita harus memahami
terlebih dahulu pengertian globalisasi. Kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary of Contemporary
English, mengartikan global dengan concerning
the whole earth. Maksudnya sesuatu yang berkaitan dengan dunia
internasional atau seluruh alam jagad raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini
dapat berupa masalah, kejadian, kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat
berpengaruh dalam kehidupan yang lebih luas.
Menurut John
Huckle, globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan, dan
kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang signifikan
bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh. Sementara itu, Albrow
mengemukakan bahwa globalisasi adalah keseluruhan proses di mana manusia di
bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal,
masyarakat global. Karena proses ini bersifat majemuk, kita pun memandang
globalisasi di dalam kemajemukan.
Secara ekonomi,
globalisasi merupakan proses pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke
dalam sebuah sistem ekonomi global.
Menurut Prijono
Tjjiptoherijanto, konsep globalisasi pada dasarnya mengacu pada pengertian
ketiadaan batas antar negara (stateless). Konsep ini merujuk pada
pengertian bahwa suatu negara (state) tidak dapat membendung “sesuatu”
yang terjadi di negara lain. Pengertian “sesuatu” tersebut dikaitkan dengan
banyak hal seperti pola perilaku, tatanan kehidupan, dan sistem perdagangan.
Dari beberapa
definisi tersebut dapat dikatakan bahwa “globalisasi” merupakan suatu proses
pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya ke dalam satu
kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar.
2. Proses Globalisasi
Globalisasi
sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi
sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.
Di akhir abad
ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai
negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan
transportasi.
Loncatan teknologi
yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang
ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala
fasilitasnya.
Bagi Indonesia,
proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan
pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di
luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses
globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi
dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Globalisasi secara
fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan
kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan
transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
B. Pengaruh Globalisasi terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Bangsa Indonesia
merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak hidup sendiri
melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world society).
Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia secara alam,
sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling terpisah
melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi.
Era globalisasi
yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara global telah melibatkan
seluruh umat manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu memasuki tiga
arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi, arena politik,
dan arena budaya.
Jika masyarakat
atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi tantangan-tantangan global yang
bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka akan menjadi
korban yang tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.
Dari sisi politik,
gelombang globalisasi yang sangat kuat yakni gelombang demokratisasi. Sesudah
perang dingin dan rontoknya komunisme, umat manusia menyadari bahwa hanya
prinsip-prinsip demokrasi yang dapat membawa manusia kepada taraf kehidupan
yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam hati rakyat di
setiap negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan menggugat dan melawan
sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan apapun yang tidak memihak
rakyat.
Kasus serupa juga
terjadi di Indonesia, yaitu dengan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Lama dan
runtuhnya rezim pemerintahan Orde Baru. Di Indonesia sejak bergulirnya
reformasi, gelombang demokratisasi semakin marak dan tuntutan akan keterbukaan
politik semakin terlihat.
Dari sisi budaya,
era globalisasi ini membawa beraneka ragam budaya yang sangat dimungkinkan
mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, dan sistem nilai masyarakat suatu
negara. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada dan pandai menyiasati pengaruh
budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil nilai budaya yang positif
yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi kehidupan dan pembangunan
bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh budaya yang negatif. Kita
juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang berbeda sesuai dengan
kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa melunturkan nilai identitas budaya
bangsa kita. Dengan memahami perbedaan dan persamaan kebudayaan tadi akan
menumbuhkan saling pengertian dan saling menghargai antar kebudayaan yang ada.
C. Aspek-Aspek Positif dan Negatif dari Globalisasi
Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan akan membuat setiap bangsa menjadi bagian dari sistem nilai dunia.
Globalisasi ekonomi memungkinkan terjadinya sinergi positif antara beberapa kelompok ekonomi dalam negeri dengan kelompok ekonomi luar negeri. Sinergi ekonomi positif yang berciri multilateral ini perlu diarahkan untuk tidak mematikan kelompok-kelompok ekonomi yang sejenis di negara-negara yang beraliansi ekonomi secara multilateral tersebut.
Secara politis, era globalisasi dapat menumbuhkan kesadaran berdemokrasi yaitu kesadaran hak dan kewajibannya serta kesadaran tanggung jawab dalam bernegara. Pada masa reformasi, demokrasi telah membawa perubahan-perubahan yang besar diantaranya pelaksanaan pemilihan umum legislatif dengan sistem multipartai dan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung.
Aspek negatif globalisasi dapat dicontohkan sebagai berikut : Berhadapan dengan kekuatan global negara-negara dunia ketiga akan sulit mempertahankan pola produksinya dan sulit meningkatkan taraf hidupnya. Pada umumnya negara-negara berkembang akan terperangkap dengan hutang-hutangnya yang semakin lama semakin menggelembung.
Dari sudut pandang politik, arus globalisasi telah mengembuskan demokratisasi di banyak negara. Apa yang terjadi di kebanyakan negara berkembang akan memunculkan sikap dan tindakan anarkis yang dapat memakan banyak korban di antara sesama. Wawasan kebangsaan semakin terpuruk sehingga dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Terjadinya gejala disintegrasi ini karena penguasa atau elit politik dianggap sudah tidak lagi memperhatikan nasib dan kepentingan rakyat. Sebaliknya, penguasa hanya mementingkan kepentingan diri, keluarga, dan kelompoknya.
D. Menunjukkan Sikap Selektif Terhadap Globalisasi
1. Latar Belakang dan Pengertian
Proses globalisasi
yang membawa dampak positif maupun dampak negatif telah menembus ke segala
penjuru dunia tanpa mengenal batas administrasi negara. Oleh karena itu,
tindakan preventif yang harus kita lakukan terhadap arus globalisasi yaitu
bersikap waspada dan selektif terhadap segala macam arus globalisasi tersebut.
Untuk itu kita harus memiliki ketahanan nasional yang kuat.
Sikap selektif
dapat diartikan sebagai sikap untuk memiliki dan menentukan alternatif yang
terbaik bagi kehidupan diri, lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara melalui
proses yang berhati-hati, rasional, dan normatif terhadap segala macam pengaruh
dari luar sehingga apa yang telah menjadi pilihan dapat diterima oleh semua
pihak dengan penuh tanggung jawab.
2. Nilai Dasar Pancasila
sebagai Filter Arus Global
Kita mempunyai
nilai dasar yang dapat membentengi pengaruh buruk akibat arus globalisasi.
Nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali
dari budaya luhur bangsa.
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan pemahaman
kepada bangsa Indonesia untuk percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk bersikap adil kepada sesama, menghormati harkat dan martabat manusia, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Nilai persatuan Indonesia memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk senantiasa menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk bersikap demokratis yang dilandasi dengan tanggung jawab.
Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memberikan pemahaman dan penyadaran kepada bangsa Indonesia atas hak dan kewajibannya yang sama dalam menciptakan keadilan dan kemakmuran. Oleh karena itu, kita harus dapat mengembangkan nilai dan sikap kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam kehidupan masyarakat.
E. Menentukan Posisi Terhadap Implikasi Globalisasi
1. Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia
merupakan hak kodrat manusia yang bersifat universal, baik sebagai individu,
warga masyarakat, warga negara, maupun warga dunia. Skala pelanggaran hak asasi
manusia itu dapat terjadi secara lokal di kawasan tertentu, di negara tertentu,
dan bahkan di dunia.
Terhadap isu-isu
hak asasi manusia, posisi bangsa Indonesia, yakni berusaha mencegah munculnya
pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia, antara lain dengan cara meningkatkan
kesadaran warga negara untuk menghormati hak asasi manusia, mewujudkan keadilan
dan kesejahteraan masyarakat, dan mematuhi hukum yang berlaku.
2.
Migrasi
Selain hak asasi
manusia, migrasi pun merupakan masalah global. Apakah itu bentuknya emigrasi,
imigrasi, atau pengungsian. Bagi negara yang didatangi tentu akan menimbulkan
masalah yang bermacam-macam, seperti memikirkan masalah keamanan, politik,
ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Demokrasi
Demokrasi dalam
arti luas meliputi demokrasi politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Demokrasi
menjadi isu global karena nilai-nilai demokrasi yang semestinya menghormati
hak-hak rakyat dalam mengambil keputusan untuk kepentingannya sendiri telah
dirampas oleh penguasa.
Bangsa Indonesia
menjunjung tinggi nilai demokrasi yang berasaskan Pancasila, seperti memberikan
kebebasan berpendapat sesuai dengan aturan, memberikan kepercayaan kepada
rakyat untuk menggunakan hak-hak politiknya. Bangsa Indonesia senantiasa
waspada terhadap sistem demokrasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai serta
kepribadian bangsa.
4. Lingkungan Hidup dan
Sumber Daya
Alam
Lingkungan hidup
dan sumber daya alam yang tidak terjaga dapat menimbulkan masalah global.
Lingkungan hidup yang penuh polusi akan menimbulkan dampak pada menurunnya
derajat kesehatan masyarakat.
5. Perdamaian dan
Keamanan
Perdamaian dan
keamanan menjadi dambaan setiap umat manusia. Namun demikian, kenyataannya
sampai saat ini perdamaian dan keamanan masih sangat mencekam.
Masalah perdamaian dan keamanan telah menjadi
masalah global yang tidak mungkin diselesaikan oleh satu negara saja walaupun
negara itu merupakan negara besar. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah
membangun kerja sama, baik secara bilateral maupun secara multilateral.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Globalisasi
merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di
dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat
transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam era global,
suatu masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri terhadap proses
globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari globalisasi,
mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada era
keterbelakangan dan kebodohan.
Dampak positif dan
negatif pada pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara
pun ada. Salah satunya era globalisasi pada sistem politik. Bangsa Indonesia
telah menerapkan kehidupan berdemokrasi yang telah membawa perubahan-perubahan
yang besar, diantaranya pelaksanaan pemilu legislatif dengan sistem multipartai
dan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung. Itu dampak
positifnya.
Sedang dampak negatifnya ialah pada
kebanyakan negara berkembang akan memunculkan sikap dan tindakan anarkis
yang dapat memakan banyak korban diantara sesama. Wawasan kebangsaan semakin
terpuruk sehingga dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Seperti munculnya
Gerakan Papua Merdeka dan Gerakan Aceh Merdeka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar